Tadabbur
Refleksi Profil Khidir dan Dzulqarnain
Kedua Wali Allah tersebut sama-sama mendirikan dinding
Khidir mendirikan dinding dalam kisah ketiga dalam perjalanannya bersama Musa. Begitu pula Dzulqarnayn, beliau mendirikan dinding pada pertemuan dengan kaum ketiga.
Khidir mendirikan dinding untuk maslahat jauh di masa depan (harta anak yatim sampai dewasa), sementara Dzulqarnayn mendirikan dinding untuk maslahat segera (ancaman Ya’juj & Ma’juj).
Dinding Khidir bersifat lokal, yakni demi maslahat keluarga shalih tersebut. Sementara dinding Dzulqarnayn berskala luas, yakni berkenaan dengan penjagaan harta dan nyawa suatu kaum.
Khidir tidak meminta imbalan (ajran), sama halnya dengan Dzulqarnayn, beliau menolak upah yang disodorkan kaum tersebut (kharjan).
Dalam banyak konteks, berbuat perbaikan dapat dimulai dari lingkup keluarga (bottom-up). Di sisi lain, amar ma'ruf nahi munkar dapat diinisiasi dari top-down (makro). Mana yang terbaik maka disesuaikan dengan kondisi, serta ijtihad ulama (refleksi profil Khidir) dan pemimpin shalih (refleksi profil Dzulqarnayn), atau bahkan mengusung keduanya sekaligus.
Sumber:
Refleksi Wisnu Tanggap Prabowo